Selasa, 26 Oktober 2010

Fenomena Halo

On courtesy of http://regional.kompasiana.com/2010/10/21/fenomena-halo-matahari-di-padang/


Gempa yang terjadi tadi malam (25 Oktober 2010) pukul 21:42 dengan kekuatan 7,2 SR sekitar 7,8 km arah Barat Daya Pagai Selatan Mentawai, Sumatera Barat mengingatkan saya akan sms teman saya di Padang pada tanggal 22 Oktober 2010 isinya:

Kabar baik, kemaren siang (21 Oktober 2010) yang hallow cm menghitam..apa itu tanda-tanda mo gempa besar tas?

Sender: Noramayasari

Sent:
22 Okt 2010
08:11:43



Penggalan sms diatas bercerita tentang fenomena penampakan halo di kota padang. Lalu apa hubungan fenomena halo itu sendiri dengan kejadian bencana?

Namun sebelum berbicara apa hubungannya, mungkin perlu penjelasan apa sih itu fenomena halo? Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa fenomena halo adalah fenomena umum yang sering disebabkan oleh interaksi dari cahaya matahari dengan atmosfer, awan, air atau debu dan material lainnya. Kejadian halo matahari ini tidak beda jauh dengan pelangi. Pelangi terjadi ketika cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan-tetesan air. Fenomena yang sama juga sering terjadi pada saat bulan purnama, sehingga disebut halo bulan

Dalam situs http://wahanapress.net/2010/06/12/kupas-tuntas-fenomena-halo-matahari/ disebutkan bahwa fenomena Halo, dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, juga disebut sebagai nimbus atau gloriole. Merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.

Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.

Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo adalah fenomena yang lebih sering terjadi di langit.

Pada umumnya halo melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.

Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandung kristal es walaupun pada iklim yang sangat panas.

Gerhana matahari sangat besar, selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan, dihasilkan oleh corona dari lebih banyak tetesan air daripada dibiaskan oleh kristal es, hal ini bukan berarti menunjukkan bahwa hujan akan turun.

Saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi. Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.

Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik air, es atau kristal yang transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.

Fenomena Halo, Fenomena Biasa

Prakirawan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Susi Susiana, menyebutkan bahwa fenomena halo merupakan fenomena biasa yang bisa terjadi di seluruh muka bumi.

Bulatan halo di langit terbentuk karena adanya reaksi optik ketika sinar matahari dibiaskan kristal-kristal air pada lapisan awan tipis cirrus.

“Fenomena alam itu lumrah dan bisa terjadi di mana saja, seperti pelangi mengelilingi matahari atau bulan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan cuaca,” kata Susiana saat menghadiri Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-60 tahun 2010 di Lembang Kabupaten Bandung.

Ia menyebutkan, fenomena halo mungkin jarang terjadi di daerah tropis, namun di belahan bumi Eropa fenomena itu sering terjadi.

Halo, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan pusat pada cahaya matahari.

Susiana menyebutkan, bila ingin melihat halo, kedua mata harus dilindungi dari pancaran sinar matahari.

“Jangan sesekali terlalu lama memandang halo, kalau perlu memakai kacamata hitam atau tiga dimensi, hindari kilauan pada kaca atau cermin,” katanya.

Khusus bagi mereka yang hendak mengambil foto dengan menggunakan kamera single lens reflex (SLR), sebaiknya tidak langsung membidik melalui kotak bidik ke arah halo, karena cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan bisa merusak retina mata.

Kesimpulan:
Lalu apakah ada relasi antara gempa yang terjadi di mentawai kemaren malam dengan fenomena halo beberapa waktu lalu di kota Padang. Mungkin saja tidak ada hubungan langsung dan penjelasan scientfic untuk merasionalisasikan ke dua peristiwa ini. Sama halnya dengan fenomena awan vertikal yang heboh diberitakan menjadi penanda bahwa akan ada gempa besar. Namun satu hal yang saya pikir patut kita cermati bahwa alam kata orang memiliki kepekaan untuk merasakan gejala-gejala tentang sebuah peristiwa katakan bencana akan terjadi. Fenomena alam bisa menjadi media pembawa pesan kepada umat manusia supaya lebih mawas dan bijaksana. Terlepas dari itu semua, ada satu hal penting yang perlu kita pahami bahwa tidak ada yang salah dengan bencana. Bencana adalah fenomena alam yang secara periodik akan muncul. Bencana alam memiliki siklus. Tsunami bukan cuma sekali terjadi. beberapa ratus tahun lalu, fenomena tsunami pernah melanda umat manusia demikian juga gempa bumi. Hal tersebut akan berulang terus menerus. Lalu apa yang dapat kita lakukan? Terlebih mengingat posisi Indonesia yang berada di zona cincin api, zona rawan bencana. Kenyataan demikian seharusnya membuat kita lebih aware bahwa kita harus hidup bijak berdampingan dengan bencana. Terkadang kerugian massive dari sebuah bencana diakibatkan oleh ketidakarifan manusia. So guys hal praktis yang perlu kita lakukan adalah sedari dini perlu membangun sebuah sistem kesiapsiagan baik di level individu/ keluarga maupun di level lebih luas lagi yakni masyarakat. Di lain waktu saya akan sharing dan berbagi pengalaman hal-hal praktis membangun sistem kesiapsiagaan tanggap darurat. So see you on the other occasion...



Let's create our own world through writing, cinematography, photos, etc.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Alah Bisa Karena Biasa

Catatan Reflektif di Akhir Minggu
Aktivitas Sarumaha
--------------------------------------------------------------------


Selalu saja ada hal baru bagi tiap orang untuk dilakukan. Ketika kita berbicara tentang hal baru untuk dilakukan, respon orang pastinya berbeda-beda. Ada yang takut-takut kalau-kalau gak bisa melakukannya. Ada yang antusias karena pengen banget mencoba sesuatu yang baru. Ada yang malu-malu karena gak pede and merasa gak layak aja untuk mengerjakannya. Ada juga yang memang tidak pengen mencoba dengan alasan sudah cukup mapan dan nyaman melakoni apa yang dilakukan selama ini. Bahkan tak jarang ada pula yang mengalami trauma karena pernah mengalami sebuah kegagalan saat melakoni sesuatu yang baru.

Apapun hal baru yang kita lakukan dan apapun respon yang kita berikan, satu hal yang menjadi garis merah adalah bahwa melakoni sesuatu yang baru pada awalnya tidaklah mudah. Tiap orang pastinya perlu penyesuaian diri (self adaptive skill) supaya bisa survive melakukannya. Awalnya emang mengerjakan sesuatu yang baru tidaklah gampang. Berbagai kesulitan mungkin dihadapi. Kesulitan yang dihadapi biasanya disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah faktor kompetensi.

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sederhananya pengetahuan itu artinya adalah segala sesuatu yang kita ketahui. Lebih jauh pengetahuan artinya adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh tiap orang. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan memampukan seseorang untuk melakukan sesuatu. Namun dengan pengetahuan saja tidak berarti seseorang dapat dikatakan sudah berkompetensi.

Pengetahuan yang diperoleh tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan tersebut dalam bentuk aksi. Inilah yang disebut sebagai keterampilan. Keterampilan itu berhubungan dengan kemampuan untuk mendemonstrasikan apa yang diketahui melalui media yang ada. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan motorik seseorang untuk mengaplikasikan apa yang ia ketahui dengan baik. Selain pengetahuan dan ketrampilan, ada satu aspek lain seseorang dikatakan berkompeten.

Aspek lain tersebut adalah sikap. Sikap lebih diartikan sebagai kemampuan interpersonal, kemampuan mental, kemampuan emosi, kemampuan sosial. Ada banyak orang yang berpengetahuan. Ada banyak orang yang memiliki keterampilan handal dan spektakuler, namun cenderung sedikit orang yang memiliki kemampuan mental yang baik untuk bersikap. Dalam catatan lain jika pengetahuan dan keterampilan (knowledge and skill) dikaitkan dengan kecerdasan intelek (Intelectual Quotient/ IQ) maka aspek sikap sering dihubungkan dengan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual (Emotional Quotien/ EQ dan Spiritual Quatien/ SQ). EQ dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri dan membangun jaringan/hubungan sosial dengan orang lain. Sementara SQ dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk mengembangkan integritas pribadi, kejujuran dan memberi makna kehidupan. Kemampuan SQ ini hanya bisa dikembangkan kalau seseorang selalu ingat dan percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Dengan bahasa sederhana, saya mencoba memahami faktor kompetensi dengan sebutan saya tahu, saya bisa dan saya melakukan. Tahu saja tapi tidak bisa melakukan adalah pincang. Namun tahu dan bisa melakukan tapi tidak disertai niat dan sikap untuk melakukan sama dengan omong besar alias bohong. Jadi ketiga aspek ini harus berjalan beriringan. Faktor kompetensi yang memadai akan memudah seseorang untuk melakukan apapun hal baru yang ia kerjakan.

Kemampuan seseorang untuk melakukan hal baru selain dipengaruhi oleh faktor kempetensi, faktor jam terbang juga turut berkontribusi. Jam terbang berkaitan dengan proses untuk menjadi bisa dan biasa. Ada sebuah ilustrasi menarik yang baru saja dikirimkan oleh seorang sahabat melalui sms. Bunyinya: "Hidup kita ini seumpama sebuah pensil. Untuk menulis dengan baik, pensil harus selalu diraut menjadi tajam. Meski "sakit" saat diraut tapi menjadi tajam dan akan menjadi pensil yang bagus untuk berkarya". Untuk menjadi bisa dan terbiasa melalukan sesuatu dibutuhkan sebuah proses dan terkadang preses tersebut menyakitkan dan menuntut pengorbanan besar sama seperti sebuah pinsil yang mengalami proses perautan demi menghasilkan sebuah sketsa yang luar biasa. Semakin diasah akan semakin tajam. Berhenti mengasah menyebabkan penumpulan yang pada akhirnya menyebabkan kemandekan dalam berkarya.

Pepatah lama mengatakan alah bisa karena biasa. Segala kesukaran tidak akan terasa lagi apabila sudah biasa.Sesuatu yang pada awalnya dirasakan sulit bila sudah biasa dikerjakan akan menjadi mudah. Saya yakin sepanjang hidup, kita akan berhadapan dan mengalami hal baru untuk dilakukan sebab hidup adalah sebuah proses belajar dan mau menjalani pembelajaran. Tidak seseorang yang langsung mahir melakukan sesuatu yang baru dengan sempurna. Selalu ada proses belajar dan mau belajar dengan rendah hati seumpama anak kecil yang sedang belajar mengenali diri dan lingkungan sekitarnya. Proses belajar ibarat menaiki anak tangga. Kemampuan untuk menaiki anak tangga demi anak tangga terletak pada kerja keras, kemauan untuk belajar, ketekunan dan kesabaran. Semoga catatan reflektif ini sungguh memotivasi kita untuk tidak sungkan mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang baik dan positif, sesuatu yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan serta sesuatu yang berguna untuk pengembangan diri dan kedirian kita.





Let's create our own world through writing, cinematography, photos, etc.

Jumat, 22 Oktober 2010

King OF Gambler



King of gambler...
Let's rock the nite and going freaky
The majesty is in your hands
Let's show off to nite
Escape every single emotions
Let's go down the floor
Free your body till reaching the untouchable ceiling
Suck the air of freedom
Lay down your problem
And be the icon of the nite
Coz tonite is yours
Coz tonite you are the star of the stars
Coz tonite is the gambling time....

Kamis, 21 Oktober 2010

Dear Diary 2

Dear diari,
Thanks God hari ini gw bisa produktif dengan pekerjaanku. Gak tau apakah gw lagi mood aja kerjanya ato gimana. Yang pasti hari sungguh luar biasa. Persiapan hingga presentasi proyek yang menurutku not so bad lah..Gw sungguh bersyukur hari ini banyak hal baik yang boleh dikerjakan. Yang pasti hari ini jauh lebih baik dari hari kemaren deh.

Oh iya hari ini gw mau berbagi satu kutipan menarik dari Santo Fransiskus asal Asisi, Italia: "God grant me serenity to accept the things I can not change, the courage to change the things I can and the wisdom to know the difference". Kurang lebih artinya adalah Tuhan menganugrahkan kepada saya ketenangan untuk menerima segala sesuatu yang tidak bisa saya ubah. keberanian untuk mengubah sesuatu yang dapat saya ubah dan hikmat untuk mengetahui perbedaan.

Terkadang banyak orang sulit menerima kenyataan hidup bahkan membenci kenyataan dirinya. Banyak yang komplain oh..mengapa ini tidak terjadi sesuai yang saya harapkan. Maunya seperti ini bukan seperti itu. Bahkan tidak jarang banyak yang akhirnya menjadi frustasi, menjalani realita yang sungguh berbeza jauh dari yang diimpikan. Yang parahnya orang lain akan menjadi kambing hitam dari situasi tidak mengenakkan yang sedang dihadapi. Tapi sungguh hal yang lebih parah lagi luapan kekesalan tersebut dilampiaskan kepada pengrusakan benda-benda yang ada disekeliling kita seperti menumbuk meja, memecahkan barang-barang, membanting pintu. Sungguh ini perilaku yang abnormal. Apa salah meja, apa salah gelas dan apa salah pintu sehingga kita berhak memperlakukan mereka secara tidak manusiawi eh salah secara kebendaan...Toh benda-benda tersebut juga menyandang predikat sebagai mahkluk bedanya kita mahkluk hidup, mereka mahkluk tidak hidup. Kok jadi bicara ngolor ngidul gini ya hehe...ah sudahlah back to the topic.

Intinya pesan yang pengen disampaikan oleh Fransiskus adalah kita kudu punya sikap berserah pada Tuhan, berbesar hati menerima kenyataan sekalipun itu berbeda dari kita harapkan, gak mudah putus asa, mau belajar dari segala sesuatu yang kita alami. Mereka yang dewasa akan belajar berdamai dengan kenyataan dan menerima apapun yang terjadi. Jadi teringat dengan lagu si Bondan feat fade2black "Ya sudahlah". So kawan kalo lagi sedih ato lagi menghadapi sesuatu yang emang gak klop dengan apa yang kamu cita-citakan ato planningkan, dengar aja lagunya si Bondan...stay well, take it easy coz everythings gonna be ok and satu lagi jangan lupa tetap mengaminin kalo Human being do planning but God disposes...ya manusia itu cuma bisa merencanakan and The Big Bos yang menentukan...bener gak pin...betul..betul..betul


Ya Sudahlah

Bondan Prakosa:
Ketika mimpimu yg begitu indah,
tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu,
dan tak pernah sampai..ya sudahlah (hhmm)

*reff:
Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih..coz everything's gonna be OKAY

Santoz:
yo..Satu dari sekian kemungkinan
kau jatuh tanpa ada harapan
saat itu raga kupersembahkan
bersama jiwa, cita,cinta dan harapan

Lezz:
Kita sambung satu persatu sebab akibat
tapi tenanglah mata hati kita kan lihat
menuntun ke arah mata angin bahagia
kau dan aku tahu,jalan selalu ada

titz:
juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang
bagai deras ombak yang menabrak karang
namun ku tahu..ku tahu kau mampu tuk tetap tenang
hadapi ini bersamaku hingga ajal datang

Bondan Prakoso:
Sempat kau berharap keramahan cinta,
tak pernah kau dapat..ya sudahlah
yeeah..dengar ku bernyanyi..lalalalalala
heyyeye yaya dedudedadedudedudidam..semua ini belum *****hir

back to *reff

Fade 2 Black:
satukan langkah..langkah yg beriring!
genggam hati, rangkul emosi!

Bondan Prakosa:
Genggamlah hatiku, satukan langkah kita

Fade 2 Black:
Sama rasa, tanpa pamrih
ini cinta..across da sea

Bondan Prakosa:
peluklah diriku..terbanglah bersamaku, melayang jauh.. (come fly with me, baby)

Fade 2 Black:
Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari
sosok ini yg menerima kelemahan hati
yea..aku cinta kau..(ini cinta kita)
cukup satu waktu yes.(untuk satu cinta)

satu cinta ini akan tuntun jalanku
rapatkan jiwamu yo tenang disisiku
rebahkan rasamu..untuk yg ditunggu
BAHAGIA..HINGGA UJUNG WAKTU..

back to *reff 3x

Rabu, 20 Oktober 2010

Dear Diary

Dear diari,
Gak tau lah belakang gw merasa bete and really loosing spirit. Situasi proyek yang sedang kritis ditambah rencana hengkangnya seorang pentolan proyek buat gw really desperated. Sejujurnya gw ngerasa gamang untuk ngelanjutin proyek ini. Kegamanganku cukup beralasan. Situasi proyek sedang mengalami krisis. Krisis kepemimpinan, tim yang semakin kurang solid dan motivasi kerja menurun, regenerasi dan tranfering fungsi-fungsi manajerial proyek yang kurang berjalan mulus, kerumitan proyek dan kasak kusuk internal tim yang sudah layaknya benang kusut, hingga rendahnya rasa percaya diriku untuk mengembang tugas yang lebih berat dan serius memimpin proyek ini bersama teman-teman sampai selesai.

Entahlah...I really feel bad, gw kesal dan gw tak tahu harus menumpahkan kekesalanku ini kepada siapa. If I am given option sejujurnya ngelanjutin proyek ini berat banget. Lebih mudah memimpin sebuah proyek baru, atau sesuatu yang baru dibanding melanjutkan  sesuatu yang gak well managed.

Diari, gw berharap, teman-teman tim proyek bisa menjalankan sisa proyek setahun ini sampai selesai. Harapan terbesarku adalah tim kami bisa solid, sabar, saling menghargai dan memahami, penuh kesungguhan dan serius menjalankan kegiatan, saling mendukung. Setidaknya gw optimis hal ini yang menjadi kekuatan untuk menuntaskan pekerjaan ini. Gw berharap dari kekacauan ini akan muncul sebuah keteraturan. Tentunya keteraturan ini bisa terjadi pabila tiap orang dalam tim kami mau belajar dan menarik pembelajaran untuk perbaikan ke depan. Semoga...

Sabtu, 09 Oktober 2010

ADA APA DENGAN ANGKA 10?


1 Oktober kemaren usiaku genap 28 tahun loh. Aku berharap di usiaku yang genap 28 tahun ini, ada banyak hal yang boleh tergenapi. Kegenapan bagiku adalah angka 10. Sebuah angka sempurna. Lalu apa hubungannya dengan usiaku yang ke 28?

Dalam permenunganku, di usiaku yang ke 28 di tanggal 1 bulan 10 tahun 2010, sebuah milestone dalam kehidupanku telah terlewati. Aku berharap penggenapan akan apa yang kuimpikan boleh mulai terjadi menjelang dan setelah aku berumur 28 tahun. Lalu apa hubungannya dengan angka 10?

Ini mungkin hanya permainan angka belaka. Aku lahir tanggal 1 di bulan 10 di tahun 1982. Secara kalkulasi angka, angka dominan yang dihasilkan adalah angka 10. Mau tahu? Ini dia asal muasalnya: 1982 (1+9 = 10) dan (8+2=10). Angka 10 juga dihasilkan dari penjumlahan angka 28 (2+8=10). Sekarang adalah bulan 10 tahun 2010. Angka 10 menjadi angka dominan di tahun ini. Namun apa implikasinya dalam kehidupanku?

Harapku semoga cita-cita dan impianku boleh tergenapi. Tergenapi mengakhiri masa jomblo, tergenapi dapat pekerjaan yang lebih baik, tergenapi punya aset, tergenapi dapat kesempatan beasiswa ke luar negeri, tergenapi untuk segera mengakhiri masa lajang, tergenapi melakukan banya karya kemanusian dengan maksimal, tergenapi menjadi manusia yang jauh lebih dewasa secara lahir batin. Harapku hal itu semua boleh tergenapi menjelang saat maupun setelah usiaku genap 28 tahun.

Usia 28 tahun bukan sebuah masa yang singkat. Sebuah perjalanan panjang telah terukir menapaki berbagai macam zona kehidupan. Zona nyaman, zona batu cadas, zona kerikil-kerikil tajam, zona penuh pergulatan, zona bersama orang-orang yang dikasihi, zona kehilangan orang yang dikasihi, zona mencintai dan dicintai, zona dikhianati, zona jatuh bangun dan berbagai zona yang mungkin tak dapat kusebutkan satu per satu dengan berbagai keunikan dan dinamika tersendiri.

Sebuah kaleodoskop anak manusia telah dimulai 28 tahun silam. Sebuah kaleodoskop yang sampai sekarang terus berlanjut namun ku tak tahu akan berhenti kapan. Kaleodoskop yang kedatangannya dan keberakhirannya adalah sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Sang Khalik. Kaleodoskop yang telah sedang dan terus ditenun oleh Sang Ibu. Keleodoskop yang berisikan rekam jejak kisah anak manusia bernama Aktivitas Ketabahan Hari Sarumaha di atas lembaran bola bumi. Jejak kaleodoskop yang terus tercatat dalam sebuah memori kehidupan yang suatu saat akan menjadi sebuah memoar di atas bentala yang disebut planet nibiru.
Ketika semuanya tergenapi (akupun berharap demikian) dan ketika semuanya akan berakhir dan telah menjadi sebuah kenangan, satu masa kaleodoskop pun turut berakhir dan akan mulai dengan untaian kaleodoskop yang baru. Demikian angka 10 suatu saat akan kembali menjadi angka 1 setelah ia dikalkulasikan oleh angka itu sendiri 1+0 = 1.